Senin, 15 Agustus 2011

sekripsi teman1 pak salim bab 3


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


A.      Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTs. Negeri Bojonegoro II Padangan. Adapun waktu penelitian adalah bulan Maret-April 2011, sebab materinya diberikan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

B.       Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIA, B, C, D, E, F MTs. Negeri Bojonegoro II Padangan yang berjumlah 237 siswa. Oleh karena salah satu kelas digunakan sebagai kelas uji coba yaitu kelas VIIB, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 197 siswa. Berdasarkan penentuan jumlah sampel populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%, untuk menghitung sampel dari populasi maka rumusnya sebagai berikut:
S =
Keterangan:    λ2 dengan dk =1
                        N              = Jumlah populasi
                        P = Q        = 0,5
                        d2              = 0,05
                        S               = Jumlah sampel
Berdasarkan rumus diatas dapat dihitung jumlah sampelnya yaitu sebanyak 132 siswa.
Agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi maka digunakan penarikan sampel dengan teknik random sampling pemilihan sistematik. Yaitu metode memilih siswa dengan menggunakan interval sedemikian sehingga setiap siswa dari daftar siswa itu, dimulai secara random dan memberinya label nomor, dimasukkan ke dalam sampel. Sedangkan pemilihan nomor-nomornya didasarkan kepada aturan yang sistematis.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi jumlah seluruh anggota pupolasi dari 1 sampai 197.
2.      Mendaftar semua anggota populasi
3.      Mengurutkan tiap-tiap anggota populasi dengan memberi nomor urut secara acak, maka nomor kode adalah 001-197.
4.      Menghitung interval =   ≈ 2, berarti daftar siswa tersebut dibuat dalam interval 3. Dengan demikian banyaknya interval adalah 132 interval.
5.      Untuk memudahkan pemilihan interval yang akan terpilih sebagai sampel pertama, maka dilakukan pengambilan secara acak suatu bilangan yang dimulai dari 1, 2, 3, ……., 10 dan keputusannya terpilih interval nomor 7.
6.      Interval-interval yang dinomor 7, maka anggota bernomor selisih 2 berurutan dari 7 (7, 9, 11, 13, 15, ……, 132) adalah yang terpilih sebagai anggota sampel.


C.      VARIABEL PENELITIAN
Menurut Sutisno Hadi (2000: 250) variabel adalah gejala–gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatan. Sedangkan menurut (Hatch dan Farhady, 1981) dalam bukunya Sugiyono (2010: 38) variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 2) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan variabel terikat. Motivasi Berprestasi (X1), Kebiasaan Belajar Siswa (X2), dengan Prestasi Belajar Matematika pada siswa (Y).

D.      Instrument Penelitian
1.    Instrumentasi
Sesuai dengan variable dalam penelitian ini maka instrument terdiri dari tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa. Sedangkan angket digunakan untuk menjaring data tentang motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa.

a.    Angket Motivasi Berprestasi
Angket motivasi berprestasi akan mengungkap dimensi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Untuk kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri, teknik penyekorannya adalah 1 sampai dengan 4, dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Sedangkan angket motivasi berprestasi terdiri atas 30 butir pernyataan.

b.    Angket Kebiasaan Belajar Siswa
Angket kebiasaan belajar siswa akan mengungkap pendapat siswa tentang menyusun rencana belajar, menyusun jadwal belajar, penggunaan waktu belajar, teknik belajar, dan konsentrasi. Menyusun rencana belajar meliputi membuat rencana belajar, manfaat membuat rencana belajar, menggunakan waktu dan rencana belajar. Sedangkan menyusun jadwal belajar meliputi: jadwal kegiatan belajar setiap hari, melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal belajar. Begitu juga penggunaan waktu belajar meliputi: penggunaan waktu belajar yang lama, menggunakan waktu untuk bertanya, penggunaan waktu pada pelajaran kosong, hobi membaca, belajar secara teratur, dan pengaturan lingkungan belajar.
Sedangkan teknik belajar meliputi: diskusi, kemampuan bertanya pda guru, membuat ringkasan, mencacat hal-hal yang penting, kebiasaan membaca kembali, dan posisi membaca. Dan untuk konsentrasi meliputi: perhatian, konsentrasi pada saat belajar, pengaruh kesehatan, dan suasana belajar.
Angket kebiasaan belajar siswa berisi pernyataan alternatif jawaban yang disusun dengan model skala Likert menggunakan 4 butir pilihan. Penyekoran dalam angket adalah 1 sampai 4. Angket ini terdiri atas 25 pernyataan.

c.    Tes Prestasi Belajar Matematika
Tes prestasi belajar matematika berupa tes tertulis berbentuk objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Pilihan terhadap tes objektif pilihan ganda dimaksudkan untuk memenuhi objektifitas dalam penilaian. Banyak soal untuk tes prestasi belajar matematika adalah 30 butir soal. Jika jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Oleh karena tes prestasi belajar matematika ini dalam bentuk objektif maka hanya mencakup tiga aspek kognitif yaitu ingatan, pemahaman, dan penerapan (aplikasi).
Oleh karena itu, persentase banyaknya butir tes menurut pokok bahasan adalah:
-          Himpunan dan diagram Venn       = 57%
-          Sudut dan Garis                            = 43%
Mengingat bahwa matematika bukan hanya merupakan mata pelajaran hafalan, maka dalam tes ini proporsi untuk aspek penerapan lebih sedikit dari pada aspek pemahaman dan ingatan. Oleh karena itu, persentase banyaknya soal pada setiap aspek adalah:

-          Aspek ingatan                   = 20%
-          Aspek pemahaman            = 50%
-          Aspek penerapan               = 30%

2.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes prestasi belajar matematika, angket motivasi berprestasi dan angket kebiasaan belajar kepada seluruh siswa kelas VII MTs. Negeri Bojonegoro II Padangan. Akan tetapi untuk keperluan analisis, tidak semua data dari siswa kelas VII MTs. Negeri Bojonegoro II Padagan dianalisis. Data yang dinanlisis hanya data yang beraal dari siswa yang termasuk dalam sampel penelitian.
Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh dengan mengujikan tes prestasi belajar matematika yang dilaksanakan selama 45 menit. Pengumpulan data motivasi berprestasi dilakukan dengan memberikan angket motivasi berprestasi yang dilaksanakan selama 20 menit. Sedangkan data tentang kebiasaan belajar siswa diperoleh dengan memberikan angket kebiasaan belajar siswa yang dilaksanakan selama 15 menit.

3.      Validitas dan Reabilitas Instrumen
Instrumen disusun dan dikembangkan oleh peneliti dengan mengacu pada deskripsi teoritis yang ada. Untuk angket motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa, validitas yang diperlukan adalah validitas isi. Validitas isi diperoleh melalui bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga diharapkan akan diperoleh variable dan indikator yang akan dikembangkan menjadi kisi-kisi.
Instrumen yang telah disusun berdasarkan kisi-kisi perlu diujicobakan terlebih dahulu, sebelum untuk penelitian. Selanjutnya data dari hasil uji coba, dilakukan analisis validitas dan rebilitas instrument.

a.    Validitas
Uji validitas butir dilakukan dengan cara menghitung koefisian korelasi anatar tiap-tiap skor butir dengan skor total butir tiap bagian. Perhitungan koefisian korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson (Sugiono, 2009: 228) dengan rumus:
rxy =
Keterangan:   
rxy  = Korelasi antara variable x dengan y
                   X   = Skor untuk butir tes
                   Y   = Skor total
            N   = Jumlah sampel atau banyak subjek
Uji coba instrumen dilakukan pada 40 siswa. Setelah dilakukan uji coba dan validitas butir diperoleh hasil sebagai berikut:

Tebel 1. Hasil Uji coba instrumen
No
Insrumen
∑ butir awal
∑ butir gugur
No. butir gugur
1.
2.
3.
Motivasi Berprestasi
Kebiasaan Belajar Siswa
Prestasi Belajar Matematika
30
25
30
5
1
7
7, 11, 18, 23, 30
5
5, 6, 22, 24, 25, 27, 28

Selanjutnya butir-butir yang gugur tidak dipergunakan untuk penelitian. Setelah dianalisis pada butir-butir yang gugur, diperoleh bahwa butir-butir tersebut valid. Instrumen sebelum, sesudah dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran uji validitas dan reabilitas. Dengan demikian instrumen layak untuk dipakai. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 122 sampai dengan 138.

b.   Reabilitas
Uji reabilitas motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien alpha dari Cronbach (Sugiono, 2009: 365) yang dinyatakan sebagai berikut:
r11 =  
Keterangan :      r11      = Reabilitas yang dicari
                                      σi2   = Jumlah varians skor tiap-tiap butir (item)
                          σt2     = Varians total
                          k        = Banyaknya butir soal
Sedangkan uji reliabilitas butir tes prestasi belajar matematika dilakukan dengan menggunakan rumus KR 20 (Sugiono, 2009: 359) sebagai berikut:
KR 20 =
Keterangan:    k      = jumlah item dalam tes
    Sx2   = Varians skor tes
    P      = Proporsi subjek yang menjawab benar
Setelah butir-butir yang valid diuji reabilitasnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2.Hasil Uji Reabilitas instrumen
No
Insrumen
r11 Uji Coba
1.
2.
3.
Motivasi Berprestasi
Kebiasaan Belajar Siswa
Prestasi Belajar Matematika
0,788
0,873
0,704
Dari hasil uji reliabilitas tersebut, ketiga instrument dinyatakan reliable dan layak untuk dipakai dalam penelitian. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 139-144.

E.       Desain Penelitian
Penelitian bertujuan untuk menganilis hubungan motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar matematika. Berdasarkan deskripsi teoritis, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian, maka diduga bahwa, baik motivasi berprestasi maupun kebiasaan belajar siswa memberikan hubungan dengan prestasi belajar matematika. Meskipun anatara motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa diduga saling independen atau tidak saling mempengaruhi, namun diduga bahwa motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa secara bersama-sama memberikan hubungan dengan pencapain prestasi belajar matematika. Dengan demikian penelitian digolongkan sebagai penelitian eks post facto, dengan bagan sebagai berikut:
X1
X2
Y
 




Keterangan:   
X1  : Variabel Motivasi Berprestasi
X2  : Variabel Kebiasaan Belajar Siswa
Y   : Variabel Prestasi Belajar Matematika

F.       Teknik Analisis Data
Masalah dalam penelitian ini adalah menguji karakteristik variable-veriabel yang diteliti, menguji ada tidaknya hubungan antara motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut di atas maka ada 3 tahap analisis data, yaitu: (1) analisis deskriptif, (2) pengujian persyaratan analisis, (3) pengujian hipotesis.


1.    Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel dan variabel yang diteliti. Untuk mendeskripsikan data yang berupa skor dari angket motivasi breprestasi, angket kebiasaan belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika digunakan teknik statistic deskriptif yang meliputi: mean, median, modus, simpangan baku dan distribusi frekuensi.
Dalam daftar distribusi frekuensi, data yang berupa skor motivasi breprestasi, kebiasaan belajarn siswa dan prestasi belajar matematika, dikelompokkan dalam kelas-kelas interval. Untuk menentukan banyaknya kelas interval digunakan rumus Struges, (Sugiono, 2009: 35) yaitu:
K = 1 + 3,3 log n
Keterangan:    
K    = Jumlah kelas interval.
            n     = Jumlah data observasi.
            log  = logaritma.
Dalam penelitian ini, n = 132, maka banyaknya kelas interval adalah 8 kelas interval. Selanjutnya untuk menentukan panjang interval (P), digunakan rumus:
P =  =



2.    Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis data maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian prasyarat analisis. Setelah itu akan dilanjutkan analisis data dengan melakukan pengujian hipotesis.
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah: (1) analisis regresi linier sederhana, (2) analisis regresi linear ganda dan (3) analisis korelasi. Untuk analisis regresi linier sederhana, pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas dan keberartian regresi. Sedangkan untuk analisis regresi linear ganda, pengujian persyaratan analisis meliputi: uji normalitas, uji linearitas dan keberartian regresi, serta uji independen.

a.    Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian dan galat taksiran (Y – Ŷ) berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan formula chi-kuadrat (χ2) yaitu:
χ2 =
Keterangan:   
χ2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi hasil pengamatan
fh = frekuensi yang diharapkan
 taraf signifikansi α = 0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-3) dengan k adalah banyaknya kelas interval.

b.   Uji Linearitas dan Keberartian Regresi
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak. Untuk menguji linearitas regresi digunakan statistik F yang dinyatakan dengan:
F =
Dengan dk pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k). untuk menguji hipotesis, kriterianya adalah regresi linear jika Fhit < Ftabel pada taraf signifikan 5%.
Uji keberartian regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah regresi antara variabel terikat dengan variabel bebas berarti atau tidak. Untuk menguji keberartian regresi digunakan uji statistik F yang dinyatakan dengan:
F =
Dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut (n-2). Untuk menguji hipotesis, kriterianya adalah koefesien arah regresi berarti jika Fhit > Ftabel pada taraf signifikan 5% (Sugiono, 2009: 273).

c.       Uji Independen
Uji independen bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antar ubahan-ubahan bebas X1 dan X2, independen atau dependen. Hubunagan antara X1 dan X2 bersifat independen jika koefisien korelasi  adalah nol. Teknik statistik yang digunakan untuk uji independen adalah teknik korelasi product moment.

d.   Pengujian Hipotesis
Setelah persyaratan analisis dipenuhi maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilaksanakan. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan analisis korelasi dan regresi sederhana. Persamaan umum regresi dengan satu predikor dinyatakan dengan rumus:
Ŷ = a + bX
Keterangan:  Ŷ = Persamaan regresi linear sederhana
                     a = konstanta
                     b = Koefisien regresi untuk X
Untuk menguji keberartian koefisien regresi ( r ) digunakan rumus statistika student t yang dinyatakan dengan:
t =
Kriteria keputusan: jika  > ttabel maka H0 ditolak, tetapi jika jika       ttabel maka Ho diterima (Sugiono, 2009: 252).
Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas (X) secara sendiri-sendiri terhadap ubahan terikar (Y) dapat dilihat dari besarnya koefisien determinannya ( r2 ).
Selanjutnya bila asumsi independen dipenuhi maka untuk menguji hipotesi ketiga digunakan analisis korelasi dan regresi ganda. Persamaan umum regresi dengan dua predicator dinyatakan dengan rumus:
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2
Keterangan: 
Ŷ = Persamaan regresi ganda
b0 = konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
Untuk menguji keberartian koefisien korelasi ganda digunakan statistik F yang dinyatakan dengan:
F =
Kriteria keputusan: jika Fhit > Ftabel maka H0 ditolak, sedangkan jika       Fhit Ftabel maka H0 diterima (Sugiono, 2009: 235).
Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat dari besarnya koefisien determinannya ( R2 ).